Indonesia Maroko

Pesan Syeikh Aziz: Seorang Muslim Tidak Cukup Saleh, Tapi Juga Muslih

KOMENTAR
post image

KEHADIRAN Direktur Akademi Kajian Sufisme dan Estetika Internasional, Fez-Maroko, Syeikh Dr. Aziz Al Kubaity Al Idrissi Al Hassani ke Indonesia menjadi kebanggaan khusus bagi Himpunan Alumni Maroko di Indonesia (Himami).

Ketua Umum Himami, Dr. Ilyas Marwal mengatakan beberapa pesan penting dari Syeikh Aziz yang menjadi pelajaran dalam mengawal penegakkan agama Islam di dunia ke depan.

“Beliau datang dalam kondisi yang tepat. Beliau membawa misi perdamaian di tengah kecamuknya perbedaan pendapat adanya jalur atau aliran radikal dan liberal, beliau menawarkan suatu solusi moderat,” ungkap Ilyas kepada Kantor Berita RMOL, dalam acara Majelis Silaturahmi dan Ijazah bersama Himami di Graha Nurani, Pasar Minggu, Jakarta (28/7).

Dalam kesempatan tersebut, Ilyas menyampaikan pesan yang penting dan berkesan baginya adalah mengajak untuk tazkiyatun nafs (penyucian diri).

“Pertama kita kadang-kadang di masjid sibuk dengan wirid tapi tidak kita lakukan dengan tazkiyatun nafs, padahal wirid itu bisa melahirkan tazkiyatun nafs,” tuturnya.

Selain itu, pesan Syeikh Aziz adalah seorang muslim tidak cukup hanya saleh, melainkan juga harus muslih yakni dengan menjadi petunjuk baik orang lain.

“Kedua, dia menyampaikan bahwa kita seorang muslim tidak cukup menjadi orang yang saleh, tapi juga harus muslih, memperbaiki saudara kita,” paparnya dengan lantang.

Menjadi umat Islam juga tidak boleh mengklaim hak prerogatif Allah dengan menilai dan menentukan seseorang masuk surga ataupun neraka.

Dalam acara ini, hadir di antaranya perwakilan Kedutaan Maroko di Jakarta Counselor Mustafa Nakhlaoui, Ketua Umum Himami Dr. Ilyas Marwal, Dewan Penasihat, Pembina, Pengurus Himami, juga puluhan anggota Himami.

Foto Lainnya

Satu Suara Tolak Rencana Aneksasi Israel, Indonesia Dan Maroko Bisa Mobilisasi Dukungan Untuk Palestina

Sebelumnya

Pandemi Covid-19, Peluang Emas Asah Hubungan Baik Indonesia-Maroko

Berikutnya

Artikel