Politik

Israel-Maroko Khawatir Joe Biden Bisa Gagalkan Kesepakatan Normalisasi

KOMENTAR
post image
Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita/Net

Kesepakatan normalisasi antara Israel dan Maroko yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) ternyata masih memiliki sejumlah hambatan dan kekhawatiran.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Rabat akan membangun hubungan diplomatik dengan Israel dengan syarat Washington mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

Kesepakatan tersebut tampaknya masih banyak ditentang oleh lingkaran politik tertinggi di AS.

Dimuat Axios, Israel juga khawatir jika presiden terpilih AS Joe Biden akan membatalkan kesepakatan tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengatakan akan menemukan alasan yang kuat untuk mempertahankan kesepakatan tersebut.

"Kami berharap pemerintahan berikutnya akan melanjutkan dinamika positif ini dan menyuburkan apa yang telah kami bangun karena itu dilakukan untuk perdamaian. Yang kami miliki di sini adalah paket yang sudah ditandatangani dan komitmen pertama yang dibuat semua orang adalah untuk mempertahankan, mempromosikan, dan meningkatkan paket ini," jelasnya.

"Kami adalah pelopor hubungan dengan Israel. Bagi kami, ini adalah peristiwa besar, tetapi kami tidak membangun dari awal. Ini tentang memperbarui kontak tradisional dan membangun sesuatu yang tahan lama," lanjutnya.

Di sisi lain, Front Polisario juga mendesak Biden untuk memikirkan kembali keputusan yang diambil oleh Presiden Donald Trump tersebut.

Kamal Fadel yang mewakili Front Polisario mengatakan Sahara Barat bukanlah real estate yang dimiliki oleh Trump sehingga ia bisa memberikannya kepada maroko.

"Ini bukan bagian dari real estate Trump untuk diberikan kepada Maroko, dia bisa saja memberikan mereka salah satu properti golfnya, bukan Sahara Barat," ujar Fadel.

"Kami berharap Presiden terpilih AS Joe Biden, yang saya pahami sebagai orang yang berintegritas dan sangat akrab dengan warisan kolonialisme di Afrika, akan memiliki pengaruh positif pada penentuan nasib sendiri di Sahara Barat dan akan membalikkan keputusan ini," pungkasnya. []

Foto Lainnya

Dibantu Dinas Intelijen Maroko, Pekerja Kemanusiaan Jerman Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya

Parlemen Dorong Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Dengan Maroko

Berikutnya

Artikel