Politik

Bouteflika Menyerah Pada Tekanan Rakyat

KOMENTAR
post image

PRESIDEN Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, akhirnya membatalkan keinginannya untuk kembali maju sebagai calon presiden dalam pemilu mendatang.

Keputusan ini diambil Bouteflika di tengah gelombang demonstrasi raksasa menolak dirinya selama tiga minggu belakangan di banyak tempat di Aljazair.

Keputusan membatalkan pencalonan diri itu disampaikan Bouteflika hari Senin (11/3), setelah ia tiba dari perawatan di Jenewa, Swis.

Pria berusia 82 tahun yang telah berkuasa selama dua dekade itu mengakui, tiga minggu terakhir ada gelombang besar penolakan atas rencananya untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilu mendatang. Ribuan orang dari berbagai penjuru di Aljazair turun ke jalan untuk menyuarakan protes.
 
“Saya memahami motivasi banyak orang yang memilih metode ekspresi ini,” kata Bouteflika seraya memuji sifat damai dari protes yang terjadi.
 
Dalam pengumuman yang sama dia memutuskan untuk menunda pemilu April mendatang dengan alasan untuk memungkinkan konsultasi demi reformasi generasi baru.

Seperti dikutip dari The Guardian, ketika Bouteflika membuat pengumuman, perdana menteri, Ahmed Ouyahia, mengundurkan diri dan digantikan oleh Noureddine Bedoui, yang sebelumnya adalah menteri dalam negeri.
 
Bouteflika diketahui baru tiba kembali di Aljazair pada Minggu malam (10/3) setelah dua minggu perawatan medis di Jenewa. Kepulangannya disambut dengan protes massal di jalanan ibukota menentang pemerintahannya. [SMC]

Foto Lainnya

Dibantu Dinas Intelijen Maroko, Pekerja Kemanusiaan Jerman Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya

Parlemen Dorong Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Dengan Maroko

Berikutnya

Artikel