Di Saat Ketegangan Meningkat, Mayjen Wang Ditunjuk Memimpin Minurso

KOMENTAR
post image
SEKJEN PBB Ban Ki-moon telah menunjuk Mayor Jenderal Wang Xiaojin dari Republik Rakyat China sebagai pemimpin Misi PBB untuk Referendum di Sahara Barat atau Minurso.

"Mayor Jenderal Wang akan menggantikan Mayor Jenderal Muhammad Tayyab Azam dari Pakistan yang tugasnya berakhir pada tanggal 7 November 2016. Sekjen PBB berterima kasih kepada Mayor Jenderal Azam atas pelayanan dan teladan serta kontribusi selama di Minurso," begitu antara lain disebutkan dalam pernyataan PBB yang dirilis hari Kamis (8/12).

Juga disebutkan bahwa Mayjen Wang memiliki 40 tahun pengalaman militer baik nasional maupun internasional. Dia pernah menduduki posisi Atase Pertahanan di Kedutaan Besar Republik Rakyat China ke Brasil, India, Swedia dan Amerika Serikat dalam satu dekade terakhir.

Minurso didirikan pada tanggal 29 April 1991 dengan tugas menyelenggarakan referendum yang memungkinkan Saharawi untuk "memilih antara kemandirian dan integrasi dengan Maroko."

Setelah hampir 26 tahun berlalu, referendum telah terbukti tidak bisa dijalankan, karena kesulitan mendefinisikan siapa yang layak ditetapkan sebagai pemilih dalam referandum.

Pada tahun 2004, referendum itu dinilai tidak lagi menjadi pilihan yang layak untuk mengakhiri konflik. Dewan Keamanan PBB menyerukan para pihak untuk mencari solusi kompromi. Pada bulan April 2007, Dewan Keamanan mengadopsi Resolusi 1754, yang meminta para pihak untuk menemukan solusi politik dan saling diterima konflik.

Pada bulan April 2007 itu, Maroko menyerahkan usul otonomi khusus untuk Sahara Barat. Proposal ini dianggap dunia internasional sebagai proposal yang serius, realistis dan kredibel dan dapat digunakan sebagai menawarkan dasar untuk mencapai solusi yang dapat diterima bersama.

Penunjukan Mayjen Wang dilakukan pada saat ketegangan antara Maroko dan Polisario meningkat lebih tinggi.

Baru-baru ini, pemimpin Polisario Brahim Ghali, yang saat ini dicari oleh pihak berwenang Spanyol atas kejahatan terhadap kemanusiaan, terlihat di zona Guerguerat dari Laguouira setelah pihak berwenang di Mauritania memperbolehkan milisi Polisario memasuki wilayah tersebut. SMC

Foto Lainnya

Maroko Kembalikan Aturan Wajib Militer

Sebelumnya

Maroko Tingkatkan Kapasitas Militer

Berikutnya

Artikel