SMC. Pemerintah Republik Panama menilai prakarsa otonomi yang ditawarkan Kerajaan Maroko sebagai dasar paling serius, kredibel, dan realistis untuk menyelesaikan sengketa regional di Sahara Maroko.
Bahkan, proposal yang telah diajukan sejak 2007 itu dipandang sebagai satu-satunya solusi untuk masa depan dan perdamaian di kawasan.
Posisi Panama ini diungkapkan dalam Komunike Bersama yang ditandatangani Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, dan Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martínez-Acha Vásquez, hari Senin pekan lalu 16 Juni 2025, usai pertemuan mereka di ibukota Kerajaan Maroko.
Menteri Panama tersebut juga menyatakan dalam jumpa pers setelah pertemuan tersebut bahwa prakarsa otonomi yang diajukan oleh Maroko pada tahun 2007 harus menjadi satu-satunya solusi untuk masa depan dengan menekankan dukungan jelas negaranya terhadap rencana otonomi sebagai sarana untuk maju menuju penyelesaian sengketa yang langgeng.
Dukungan Panama terhadap inisiatif otonomi yang diusulkan oleh Kerajaan untuk menyelesaikan sengketa Sahara Maroko muncul setelah keputusannya untuk memutuskan semua hubungan dengan apa yang disebut Republik Arab Demokratik Sahara (RADS) pada November 2024.
Dalam Komunike Bersama yang sama, Kerajaan Maroko dan Republik Panama menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesucian prinsip kedaulatan dan integritas teritorial.