Politik

Ratusan Orang Sahrawi Demo Markas Polisario

KOMENTAR
post image
RATUSAN orang di Kamp Tindouf dilaporkan menyerang markas Polisario di Rabouni. Mereka marah atas apa yang disebut sebagai standar ganda Polisario dalam menangani tahanan.

Sebagian besar dari demonstran adalah anggota keluarga tahanan di dalam penjara Dhaibia.

Mereka membandingkan tindakan Polisario membebaskan Mahjouba Mohameed Hamdidaf, wanita muda Sahrawi yang memiliki kewarganegaraan Spanyol, dengan perlakuan Polisario terhadap anggota keluarga mereka.

Kebanyakan dari orang Sahrawi yang dipenjara di Dhaibia karena melawan Polisario yang berkuasa sejak pertengahan 1970an di kamp itu.

Mahjouba menjadi warganegara Spanyol pada 2002 setelah diadopsi keluarga Spanyol pada 1999. Wanita berusa 23 tahun itu bulan Agustus lalu pulang ke Tindouf untuk bertemu orang tua biologisnya. Hal ini dilakukan Mahjouba setiap musim panas. Tetapi kali ini dia ditahan pihak keluarga dan Polisario.

Namun beberapa hari lalu Mahjouba melarikan diri dan bersembunyi di Konsulat Spanyol, sebelum akhirnya kembali ke Eropa.

Morocco World News memperoleh dokumen yang menyebutkan Aljazair yang dikecam dunia internasional dalam kasus ini akhirnya ikut menekan Polisario agar membebaskan Mahjouba.

Dalam dokumen itu disebukan bahwa pada tanggal 28 Oktober sebuah mobil Mercedes 190D menunggu Mahjouba hanya beberapa tenda dari tenda keluarganya.

Mahjouba bekerja untuk perusahaan di London, Marie Curie Foundation Care. Pemerintah Spanyol menyatakan puas atas pembebasan Mahjouba ini.

Namun demikian, pembebasan Mahjouba membuat marah anggota keluarga tahanan di Daibia. [SMC]

Foto Lainnya

Dibantu Dinas Intelijen Maroko, Pekerja Kemanusiaan Jerman Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya

Parlemen Dorong Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Dengan Maroko

Berikutnya

Artikel