Politik

Bukti Keterlibatan Polisario dalam Terorisme di Sahel Semakin Kuat

KOMENTAR
post image
PASUKAN keamanan Mali baru-baru ini terlibat dalam kontak senjata dengan kelompok penyerang di utara negeri itu. Belakangan diketahui bahwa penyerang berasal dari kamp pengungsi Tindouf.

Sebuah kartu identitas Polisario ditemukan pada salah satu mayat korban tewas aksi saling tembak itu.

Dari kartu identitas bernomor 2186 itu diketahui bahwa pemiliknya bernama Saeed Samen Ahmed. Dia tercatat bergabung dengan kelompok militer Polisario yang didukung Aljazair pada 17 September 2002.

Penemuan ini memperkuat fakta keterlibatan Polisario dalam aksi terorisme di kawasan Sahel, terutama di Mali dan Mauritania beberapa waktu belakangan ini.

Demikian laporan yang diperoleh dari website Sahara Question.

Sebelum ini, keterkaitan Polisario dengan aksi terorisme di kawasan Sahel sudah kerap dituliskan dalam laporan-laporan intelijen negara-negara Barat.

Bahkan media pro Aljazair dan pro Polisario sekalipun disebutkan pernah menurunkan laporan mengenai doktrinasi ideologi kelompok Daesh ini di kalangan pemuda-pemuda Sahrawi di kamp Tindouf.

Pemuda-pemuda Sahrawi yang terperangkap di kamp Tindouf yang berada di tengah gurun tanpa pekerjaan dan masa depan yang jelas semakin hari semakin banyak yang tertarik untuk mengikuti petualangan kelompok teroris.

Mereka secara terbuka mengglorifikasi kelompok teroris yang menggunakan nama negara Islam di Suriah dan Iraq. Mereka juga dengan mudah mengedarkan senjata-senjata yang mereka peroleh sebelumnya dari Libya.

Namun, pimpinan Polisario yang berkuasa sejak pertengahan 1970an lalu dan dinas intelijen Aljazair yang memberikan perlindungan khusus kepada Polsiario, berkonsentrasi menghadapi persoalan lain yang lebih besar bagi mereka.

Belakangan ini pula, kelompok pemuda di Tindouf yang menolak kepemimpinan Polisario semakin membesar. Kelompok pemuda yang ini secara terbuka menyatakan bahwa Polisario adalah bagian dari persoalan di Sahel. SMC

Foto Lainnya

Dibantu Dinas Intelijen Maroko, Pekerja Kemanusiaan Jerman Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya

Parlemen Dorong Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Dengan Maroko

Berikutnya

Artikel