Bank Dunia: Marrakech, Contoh Pelestari Pusat Kota Tua di Timur Tengah dan Afrika Utara

KOMENTAR
post image

Bank Dunia dalam laporannya merekomendasikan kota Marrakech sebagai contoh dalam hal merehabilitasi dan melestarikan pusat kota tua di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

Dampak positif dari merehabilitasi dan melestarikan kota tua ini adalah meningkatnya pariwisata kebudayaan di kota tersebut.

Marrakech kini menjelma menjadi situs pariwisata fenomenal yang dapat menjadi magnet bagi para wisatawan domestik dan internasional, dengan memiliki sejumlah hotel-hotel unik, pasar penuh warna dan lorong-lorong jalanan yang sempit. Kota ini pada akhirnya melambangkan eksotisme yang dimiliki negara Maroko.

Dalam laporannya, Bank Dunia menambahkan bahwa upaya merehabilitasi pusat kota tua berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan pariwisata dan memungkinkan pemerintah daerah untuk mengelola layanan publik.

Para ahli perkotaan Bank Dunia juga menggarisbawahi bahwa melestarikan aset budaya tersebut dapat menguatkan ekonomi lokal dan nasional, memberikan insentif bagi penciptaan lapangan kerja, memperbaiki lingkungan perkotaan, dan kualitas ruang publik.

"Investasi dalam warisan budaya masyarakat miskin dan marjinal dapat membawa perubahan besar dalam diri mereka, baik kepercayaan dan energi," terang Manajer Bank Dunia Sektor Perkotaan dan Pembangunan Sosial Unit Timur Tengah dan Afrika Utara, Anna Bjerde di Map.

Dalam melestarikan warisan budaya dunia, Bank Dunia sejak 1970-an telah menyediakan 4 miliar USD guna mendanai 241 proyek. Saat ini, sekitar 2 miliar USD telah digelontorkan untuk membiayai 117 proyek-proyek tersebut, termasuk beberapa situs di kawasan MENA.

Foto Lainnya

Maroko, Negara Paling Aman ke-4 di Afrika, dan ke-3 di Timur Tengah

Sebelumnya

Kementerian Urusan Islam Buka 30 Masjid Baru

Berikutnya

Artikel Sahara