Politik Global

Aabdila: Ada LSM Jadi Alat Propaganda Polisario

KOMENTAR
post image
Komisi Tinggi Pengungsi PBB (UNHCR) diminta agar memperhatikan nasib dan penderitaan orang Saharawis Maroko yang ditahan di luar kehendak mereka di kamp Tindouf, baratdaya Aljazair.

Permintaan itu disampaikan Arrai, sebuah organisasi non-pemerintah masyarakat Saharawis.

Ketua Arrai, Semlali Aabadila, menyampaikan permintaan itu ketika berbicara dengan United Nasions High Commission for Refigee (UNHCR).

Semlali juga meminta UNHCR untuk mengutuk keras pelanggar kejahatan kemanusiaan itu dan membawa mereka ke pengadilan.

Dia juga mengatakan, tidak etis bila Aljazair tujuan politik dengan mengorbankan hak asasi manusia penghuni kamp Tindouf yang menjadi tahanan akibat konflik yang berlangsung sejak era Perang Dingin.

Aabadila yang juga mantan anggota Polisario memaparkan, ada beberapa LSM yang menjadi alat propaganda Polisario. Mereka digunakan oleh Aljazair untuk mengganggu kesatuan wilayah Maroko dan mengancam keamanan kawasan Maghreb dan Sahel-Sahara.

Arrai meminta komunitas internasional mendukung inisiatif Maroko memberikan otonomi khusus bagi provinsi Sahara di selatan Maroko. Hal ini diperlukan untuk menciptakan daerah yang damai. Juga memungkinkan mereka yang ditahan di luar kehendak sendiri di kamp Tindouf kembali ke tanah air mereka, Maroko. [psc]

Foto Lainnya

Maroko Dorong Pembentukan Infrastruktur Keamanan di Forum Internasional Moskow

Sebelumnya

Kenya Dukung Rencana Otonomi Sahara Maroko sebagai Satu-satunya Solusi Konflik

Berikutnya

Artikel Sahara