SMC. Uni Eropa kembali menegaskan bahwa mereka tidak mengakui entitas yang disebut sebagai “SADR” atau Republik Arab Sahrawi Demokratik.
Sikap itu disampaikan oleh juru bicara Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, menjelang pertemuan tingkat menteri Uni Eropa,"Uni Afrika yang dijadwalkan berlangsung pekan depan di Brussels.
“Baik Uni Eropa maupun negara anggotanya tidak mengakui apa yang disebut ‘SADR’,” tegas juru bicara tersebut ketika menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan kehadiran entitas itu dalam pertemuan yang diselenggarakan bersama oleh Uni Eropa dan Uni Afrika, seperti dimuat dalam keterangan yang diterima redaksi pada Minggu, 18 Mei 2025.
Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi tentang siapa saja yang akan hadir dalam pertemuan penting antar kedua serikat tersebut.
Uni Eropa menjelaskan bahwa undangan kepada para peserta berada dalam wewenang bersama dengan Uni Afrika, dan potensi kehadiran “SADR” sepenuhnya merupakan urusan internal Uni Afrika.
Ia menambahkan bahwa kehadiran entitas tersebut dalam pertemuan tidak mencerminkan perubahan sikap atau pengakuan dari pihak Uni Eropa.
Pernyataan tegas ini menggarisbawahi konsistensi kebijakan luar negeri Uni Eropa terkait isu Sahara Barat, yang selama ini menjadi sumber ketegangan diplomatik antara beberapa negara di Afrika Utara dan negara-negara anggota Uni Eropa.
Pertemuan tingkat menteri Uni Eropa-Uni Afrika yang akan datang diharapkan menjadi ajang penguatan kemitraan strategis antar dua benua, di tengah berbagai tantangan geopolitik dan ekonomi global.