SMC. Dalam pernyataan bersama yang disampaikan usai pertemuan bilateral di Budapest, Hongaria kembali menegaskan dukungannya terhadap rencana otonomi yang diajukan Maroko pada tahun 2007 untuk menyelesaikan konflik Sahara.
Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjártó, menyatakan bahwa rencana tersebut harus menjadi dasar solusi dalam kerangka kerja PBB.
Pernyataan itu disampaikan Szijjártó setelah pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Hongaria.
“Rencana otonomi yang diajukan oleh Maroko pada tahun 2007, dengan mempertimbangkan bahwa rencana itu harus menjadi dasar solusi masalah Sahara Maroko dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Szijjártó dalam konferensi pers seperti dimuat dalam keterangan yang diterima redaksi pada Selasa, 22 April 2025.
Ia juga menekankan bahwa Hongaria menghargai posisi yang diambil oleh Amerika Serikat dan Prancis, yang telah secara konsisten menyatakan dukungan terhadap inisiatif Maroko.
Dalam langkah nyata yang mendukung posisi tersebut, Szijjártó mengumumkan bahwa dirinya telah menginstruksikan Duta Besar Hongaria untuk Maroko untuk mengunjungi wilayah Sahara.
Tindakan ini, menurutnya, mengikuti langkah para duta besar dari negara-negara besar lainnya yang telah mengunjungi kawasan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kedaulatan Maroko.
Lebih lanjut, Szijjártó juga mengungkapkan bahwa layanan konsuler Kedutaan Besar Hongaria di Maroko akan diperluas untuk mencakup seluruh wilayah Kerajaan, termasuk Sahara, sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral dan pelayanan terhadap warga Maroko.
Dukungan Hongaria ini menjadi bagian dari dorongan internasional yang semakin kuat terhadap penyelesaian damai konflik Sahara, sebagaimana ditegaskan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2756, yang mendesak komunitas internasional untuk membangun solusi berdasarkan inisiatif Maroko.
Dengan pernyataan dan langkah konkret ini, Hongaria menegaskan posisinya sebagai salah satu mitra Eropa yang mendukung stabilitas dan solusi damai di kawasan Afrika Utara.