Sahara

Penyusupan Polisario di TICAD Tidak Menggoyahkan Dukungan Jepang pada Maroko

KOMENTAR
post image

SMC. Insiden penyusupan anggota Front Polisario di pertemuan para menteri Konferensi Internasional Tokyo (TICAD) ke-9 tidak mengubah posisi Jepang untuk mendukung kebijakan Maroko di Sahara.

Hal itu ditegaskan kembali oleh Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Fukazawa Yoichi dalam sebuah keterangan yang dilihat redaksi pada Selasa (27/8).

Yoichi menegaskan bahwa Jepang sama sekali tidak mengakui entitas Polisario atau juga disebut SADR dan kehadiran mereka di forum TICAD ke-9 adalah sebuah pelanggaran etik.

"Jepang tidak mengakui entitas SADR dan hanya berurusan dengan negara-negara anggota PBB," tegasnya.

Pada Sabtu (24/8), seorang diplomat Maroko diserang dengan kasar oleh seorang diplomat senior Aljazair saat ia mencoba melepaskan pelat nama negara entitas SADR yang diselundupkan ke dalam pertemuan menteri oleh seorang agen Polisario.

Dikatakan bahwa elemen Polisario berhasil memasuki wilayah Jepang dengan menggunakan identitas palsu dan paspor Aljazair, dengan menyamar sebagai anggota delegasi Aljazair.

Kedutaan Besar Aljazair dilaporkan telah menyampaikan nota lisan kepada otoritas Jepang yang meminta visa bagi para separatis ini sebagai warga Aljazair, sama seperti delegasi Aljazair lainnya.

Anggota SADR menyusup ke ruang pertemuan dengan menggunakan lencana Aljazair dan berpura-pura menjadi anggota delegasi Aljazair.

Sikap nakal diplomat Aljazair tersebut sebenarnya mencerminkan diplomasi Aljazair yang kacau, setelah serangkaian pukulan diplomatik yang terjadi pada masalah Sahara.

Selama bertahun-tahun, Jepang secara konsisten menegaskan dukungannya terhadap Maroko dalam sengketa Sahara.

Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa menggambarkan posisi Jepang mengenai masalah Sahara yang harus diselesaikan melalui inisiatif Otonomi Maroko, yang diajukan pada tanggal 11 April 2007.

Selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, Kamikawa memuji upaya serius dan kredibel Maroko untuk memajukan proses penyelesaian masalah Sahara.

Setahun sebelumnya, Duta Besar Jepang untuk Maroko, Hideaki Kuramitsu, menyatakan bahwa mereka menghargai upaya serius dan kredibel yang dilakukan oleh Maroko untuk bergerak maju menuju penyelesaian masalah ini, sebagaimana dinyatakan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.

Pernyataan Kuramitsu merupakan bagian dari pesan ucapan selamat kepada Raja Mohammed VI pada peringatan 24 tahun Hari Tahta.

Upaya Polisario untuk menyusup ke acara internasional tanpa diundang bukanlah insiden pertama.

Sebelumnya mereka juga menyusup ke TICAD VIII pada bulan Agustus 2022, dan memperoleh kecaman keras dari Jepang.[]

Foto Lainnya

Raja Mohammed VI Apresiasi Dukungan Prancis dan AS terhadap Inisiatif Otonomi Sahara Maroko

Sebelumnya

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Berikutnya

Artikel Sahara