Sahara

Hindari Tuntutan Hukum, Pemimpin Polisario Brahim Ghali Bersiap Kabur Dari Spanyol

KOMENTAR
post image
Ilustrasi suasana di Kamp Tindouf, Aljazair

Pemimpin kelompok separatis Front Polisario, Brahim Ghali dilaporkan berencana untuk melarikan diri dari Spanyol di tengah tekanan komunitas internasional untuk menyeretnya ke meja hijau.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Spanyol, Okdiario, seorang anggota Polisario, Salem Lebsir mengungkap Ghali memiliki rencana untuk meninggalkan Spanyol dalam 10 hari, setelah putih sepenuhnya.

Ghali masuk ke Spanyol dengan identitas palsu, menggunakan paspor Aljazair dengan nama Mohamed Ben Battouch pada April.

Spanyol mendapat kecaman dari Maroko karena membiarkan Ghali masuk. Namun Madrid berdalih hal itu dilakukan atas dasar kemanusiaan, karena kondisi kesehatan Ghali yang buruk sehingga dirawat di rumah sakit di Zaragoza.

Kecaman yang diberikan kepada Spanyol juga dibarengi dengan desakan agar otoritas setempat menuntut Ghali atas pelanggan hak asasi manusia, genosida, pemerkosaan, penyiksaan, penahanan ilegal, hingga penculikan.

Pada Minggu (23/5), Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzales Laya mengumumkan Ghali harus diadili atas tuduhan hukum terhadapnya sebelum meninggalkan Spanyol.

Hakim Pengadilan Nasional Spanyol Santiago Pedraz juga mengatakan pembukaan kembali kasus Ghali. Keputusan itu diambil setelah sejumlah organisasi HAM dan aktivis mendesak Spanyol untuk segera menangkap Ghali.

Setelah mengunjungi Ghali di rumah sakit, dimuat Morroco World News, Lebsir menegaskan bahwa tuntutan hukum yang terhadap pria 71 tahun tersebut hanya bertujuan untuk menodai citranya.

Ia mengatakan, Ghali juga menolak menerima dokumen pemanggilan dirinya ke pengadilan Spanyol. []

Foto Lainnya

Perkuat Kontak dengan Maroko, Uruguay Bekukan Hubungan untuk SADR

Sebelumnya

Bintang Bono

Berikutnya

Artikel