Sahara

Gerakan Perdamaian Sahrawi, Mungkinkah Jadi Awal Solusi Damai Konflik Sahara?

KOMENTAR
post image

Kemunculan Gerakan Perdamaian Sahrawi (MSP) diharapkan menjadi salah satu perkembangan positif untuk menyelesaikan krisis Sahara.

MSP didirikan oleh mantan kader Front Polisario, Lhaj Ahmed Barikalah pada 22 April 2020. Lhaj sendiri pernah menjabat sebagai perwakilan Polisario untuk Amerika Latin dan Spanyol.

Dalam keterangan yang diterima redaksi, Lhaj memisahkan diri dari Polisario karena penolakannya atas totalitarianisme para pemimpinnya.

Selain Lhaj, MSP juga berisi mantan pejabat Polisario, tokoh-tokoh politik era kolonial Spanyol  yang memiliki ambisi besar untuk perdamaian Sahara.

MSP disebutkan menjadi kekuatan politik baru yang menjadi rujukan lain untuk menemukan solusi perdamaian bagi konflik Sahara.

MSP bukan hanya mempertanyakan keterwakilan penduduk Sahrawi oleh Front Polisario, namun juga mendesak Maroko, Aljazair, dan Mauritania untuk berjalan bersama menuju solusi politik.

Selain itu, MSP juga menyerukan agar Amerika Serikat (AS), organisasi, dan komunitas internasional lainnya untuk mendukung perdamaian di Sahara.

Di sisi lain, MSP juga mengecam penindasan yang dilakukan oleh Polisario, serta menyoroti tidak adanya kebebasan berekspresi dan hak atas informasi serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Untuk mencapai solusi damai, MSP mendorong para pemimpin Polisario, serta semua gerakan politik, dan organisasi Sahrawi, untuk menjalin dialog guna mengoordinasikan strategi bersama. []

Foto Lainnya

Raja Mohammed VI Apresiasi Dukungan Prancis dan AS terhadap Inisiatif Otonomi Sahara Maroko

Sebelumnya

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Berikutnya

Artikel Sahara