Raja Muhammad VI: Maroko dan Aljazair Harus Bangun Solidaritas Tulus

KOMENTAR
post image
RAKYAT Maroko dan Aljazair diminta untuk meningkatkan solidaritas yang tulus dalam menghadapi berbagai tantangan di depan mata. Hanya solidaritas yang tulus inilah yang dapat membawa kedua negara melayani Arab dan kawasan Maghribi serta menjawab tantangan yang ada di Afrika.

Demikian disampaikan Raja Muhammad VI dalam sambutannya pada peringatan ke-63 Hari Revolusi Raja dan Rakyat, Sabtu (20/8).

Sejarah kedua negara, kata Raja Muhammad VI, dibentuk oleh kordinasi dan solidaritas antara pemimpin gerakan perlawanan Maroko dan pemimpin Fron Pembebasan Aljazair di masa lalu.

Menghadapi berbagai persoalan yang kini dihadapi bangsa Arab dan masyarakat di Maghribi, Muhammad VI mengingatkan bahwa kedua negara memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk membangun kembali solidaritas yang membuat kedua negara mampu meningkatkan pembangunan dan menjawab tantangan keamanan.

Hubungan Maroko dan Aljazair mengalami dinamika yang tidak sederhana setelah pada pertengahan 1970an, Aljazair mendukung gerakan yang ingin memisahkan diri dari Maroko.

Dukungan penuh yang diberikan Aljazair kepada kelompok separatisme itu tidak terlepas dari upaya Blok Timur, di mana Aljazair merupakan salah satu anggotanya, di masa Perang Dingin, untuk memperluas pengaruh di Afrika Utara.

Setelah Perang Dingin berakhir ditandai dengan hancurnya Uni Soviet, sentimen internasional terhadap gerakan separatisme itu berubah. Dukungan terhadap kelompok itu menurun drastis. Namun Aljazair masih enggan untuk mencabut dukungannya terhadap kelompok separatis yang mengklaim wilayah selatan Maroko. SMC

Foto Lainnya