Ahmadou Ould Souilem

KOMENTAR
post image
Mantan pendiri gerakan separatis Polisario, Ahmadou Ould Souilem, menjelaskan alasannya meninggalkan kelompok yang bermarkas di Kamp Tindouf, Aljazair, dalam pertemuan di kediamannya di Rabat, Maroko.

"Konflik opini dengan pihak Maroko, khususnya, dimanfaatkan Aljazair untuk menciptakan kebencian di kalangan Saharawi terhadap Maroko. Saat itulah, Polisario membawa orang-orang Saharawi di Sahara Barat ke kamp Tindouf di Aljazair. Saharawi pun saat itu seperti berada di antara dua api; pihak Maroko yang salah memahami dan Aljazair yang memanfaatkan keadaan itu. Tetapi, lambat laun orang-orang Saharawi yang menetap di Tindouf memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Karena bagaimanapun juga kita bisa terlibat konflik dengan pemerintah, tetapi tidak dengan negara dan diri kita sendiri," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Republik Demokratik Arab Sahrawi yang didirikan Polisario dan Aljazair adalah konsekuensi dari kesalahpahaman antara elit Polisario dengan pemerintah Maroko ketika itu.

"Tetapi yang Anda perlu pahami, SADR tidak didirikan oleh orang Saharawi di tanah mereka, melainkan di Aljazair. Selain itu ketika dideklarasikan, orang Saharawi masih berada di Sahara Barat. Di saat bersamaan, Polisario memproklamasikan SADR di tiga negara lain, Libya, Madagaskar, dan Afrika Barat. Itu adalah jebakan yang sengaja dipasang Aljazair setelah memanipulasi konflik antara Polisario dan Maroko," katanya lagi. TEGUH SANTOSA

Foto Lainnya