Sahara

Pengungsi Kamp Tindouf Ingin Kebebasan Bergerak

KOMENTAR
post image

SITUASI di Kamp Tindouf belakangan ini dilaporkan semakin memanas. Warga pengungsi yang tinggal di dalam kamp di wilayah Aljazair itu menggelar demonstrasi menentang tekanan yang semakin tinggi dari rezim Polisario.

Kabar ini disampaikan oleh mantan pejabat Polisario yang sudah melarikan diri, Mustafa Salma Sidi Mouloud.

Di halaman Facebook miliknya, Mustafa mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan suasana demonstrasi yang menurutnya berlangsung sejak 1 April lalu.

Menurut Mustafa, tuntutan demonstran sebenarnya cukup sederhana. Mereka ingin mendapatkan hak mereka untuk bisa bergerak dengan bebas.

Mereka menilai situasi yang mereka alami di Kamp Tindouf tak ubahnya dengan penahanan paksa yang dilakukan Polisario dan melanggar hak berpergian.

Selain di bagian Rabouni, demonstran juga berkumpul di depan kantor kementerian dalam negeri pemerintahan Republik Sahrawi yang didirikan Polisario.

Pasukan keamanan Polisario dilaporkan tak jarang menggunakan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi.

Dalam bentrokan dengan aparat keamanan Polisario di penjara Dhayiba di Rabouni, disebutkan sebanyak 14 tahanan terluka.

Polisario juga disebutkan melarang mobil dan kendaraan lain meninggalkan Kamp Tindouf sekali dalam 20 hari. [SMC]

Foto Lainnya

Perkuat Kontak dengan Maroko, Uruguay Bekukan Hubungan untuk SADR

Sebelumnya

Bintang Bono

Berikutnya

Artikel