Persahabatan Indonesia-Maroko sudah lama terjalin, baik antara civil to civil maupun antara pemerintahnya. Hal ini disampaikan Dr. Eka Putra Wirman dalam pertemuan alumni pelajar Indonesia di Maroko yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta (Senin, 5/5).
Misalnya saja dari sembilan walisongo, beber dia, salah satunya berasal dari Maroko yaitu Maulana Malik Ibrahim. Inilah yang dimaksud sebagai hubungan civil to civil.
Dari sisi pemerintahan, lanjut dia, sudah tak terbantahkan lagi kalau hubungan antara Soekarno dan Raja Muhammad V sangat erat. Ditambah lagi dengan kerjasama yang terjalin hingga saat ini.
Sementara itu, menurut Eka, ada banyak hal yang mendorong pelajar Indonesia untuk belajar di Maroko. Yang pertama, sistem pendidikan di Maroko sudah teratur. Yang kedua, watak masyarakat Maroko yang toleran dan terbuka. Dan yang ketiga yaitu kesamaan budaya antara Indoesia dan Maroko.
"Komunikasi (bahasa) dan selera makan saja yang beda antara Indonesia dan Maroko," ujarnya.