BERAPA kekayaan yang dikumpulkan Mohamed Abdelaziz setelah berkuasa selama 38 tahun di kamp pengungsi Tindouf?
Itulah
pertanyaan yang diajukan kordinator Khat Ach Chadid (KAC), Mahjoub
Salek, ketika menghadiri Forum HAM Dunia di Marrakesh, Maroko, baru-baru
ini. Bukan hanya kekayaan Abdelaziz yang menurutnya harus
dipertanyakan, tetapi juga kekayaan seluruh pimpinan Polisario.
KAC
adalah kelompok oposisi yang dibentuk orang-orang Sahrawi yang
melarikan diri dari Tindouf. Mereka menentang dominasi Polisario yang
telah berlangsung begitu lama.
"Saya mengenal pemimpin-pemimpin
Polisario. Beberapa dari mereka adalah teman sekelas saya. Saya tahun
mereka dulunya susah," ujar Mahjoub Salek.
Bukan baru kali ini
Mahjoub Salek memperlihatkan perlawanan terhadap Polisario. Dia pernah
dipenjara selama enam tahun antara 1982 hingga 1988 karena berani
melawan Polisario. Mahjoub Salek masih menetap di Tindouf dan
menggunakan paspor Spanyol untuk mengunjungi negara-negara lain.
Menurut
Mahjoub Salek, dia dan aktivis KAC laiannya merasa ikut bertanggung
jawab melindungi ribuan orang Sahrawi yang sampai kini masih berada di
dalam kamp Tindouf dan dimanfaatkan Polisario untuk mendulang dukungan
dan bantuan ekonomi dari berbagai lembaga kenanusiaan internasional.
Upaya yang dilakukan KAC kini, sebutnya, adalah untuk membantu orang-orang Sahrawi yang masih ada di Tindouf kembali ke Maroko.
"Polisario
lumpuh karena mereka tidak pernah mengevaluasi tindakan yang mereka
ambil selama 40 tahun dengan kritis," kata Mahjoub Salek lagi.
"Tidak
ada kelompok elang atau merpati di Polisario. Di sana hanya ada Mohamed
Abdelaziz, pembuat kebijakan dan pemimpin yang tidak bisa mentolerir
bila ditantang dan hanya berpihak pada Aljazair yang melindunginya,"
sambung Mahjoub Salek.
Seperti kelompok oposisi lain di Tindouf,
Mahjoub Salek meminta bantuan dari organisasi internasional dan NGO untk
membantu perjuangan orang-orang Sahrawi di Tindouf melepaskan diri dari
Polisario.
Dia juga mengingatkan lembaga bantuan kemanusiaan
yang masih mengirimkan bantuan ke Tindouf bahwa pengungsi adalah alat
yang digunakan pemimpin Polisario untuk menumpuk kekayaan. [SMC]