Raja Muhammad: Rakyat Maroko dan Senegal Bersaudara

KOMENTAR
post image
PERJUANGAN Kerajaan Maroko menyatukan kembali wilayahnya yang dikoyak oleh penjajahan bangsa Eropa pada paruh pertama abad ke-20 mendapatkan bantuan dari banyak negara di Afrika dan negara-negara Arab.

Kali ini, dalam peringatan ke-41 Green March kali ini, Raja Muhammad memilih menyampaikan pidato dari Dakar, ibukota Senegal.

Ini adalah kali pertama Raja Maroko menyampaikan pidato Green March dari luar negeri.

"Saya tahu hal ini (pidato peringatan March di Dakar) tidak akan mengejutkan Anda semua," ujar Raja Maroko kepada rakyat Maroko dalam pernyataannya yang disiarkan televisi, Minggu (6/11).

"Faktanya, Senegal merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam epik nasional itu, bersama dengan negara-negara lain di Afrika dan negara-negara Arab," kata Raja Muhammad VI lagi.

"Negara-negara yang kita sayangi ini akan selalu berada di garda depan untuk melindungi persatuan wilayah Kerajaan Maroko," sambungnya.

Lebih dari itu, menurut Raja Muhammad, Senegal juga memperlihatkan dukungannya pada integrasi Sahara Maroko dengan kata-kata dan perbuatan.

Dengan demikian, rakyat Maroko tidak boleh melupakan keberanian dan solidaritas Senegal ketika Maroko memutuskan keluar dari Organisasi Afrika Bersatu (yang kini menjadi Uni Afrika) pada tahun 1984.  Presiden Senegal ketika itu, Abdou Diouf, mengatakan, tidak mungkin membayangkan OAU tanpa Maroko.

Hal yang sama juga diperlihatkan negara-negara Afrika seperti Guinea, Gabon dan bekas Zaire.

Raja Muhamamd juga mengatakan, sengaja memilih berpidato dari Senegal karena negara itu merupakan negara yang khas di Afrika Tengah. Secara histori, Senegal adalah negara demokratis yang memiliki stabilitas politik dan ekonomi.

Raja Maroko juga mengatakan, rakyat Maroko dan Senegal adalah saudara dan sudah seharusnya saling bantu dalam banyak hal. SMC 

Foto Lainnya