Laporan Sekjen PBB, Polisario Diminta Mundur Tanpa Syarat

KOMENTAR
post image
Sekjen PBB Antonio Guterres telah merilis laporan tahunan berjudul “Situasi di Sahara Barat.”

Di dalam laporan itu Guterres memuji keputusan Maroko menarik diri dari wilayah Guerguerat dan meminta Dewan Keamanan mendesak Polisario agar mengikuti langkah Maroko.

Laporan ini akan disampaikan Guterres kepada Dewan Keamanan sesuai dengan Resolusi 2285 (2016) sebelum Dewan Keamanan memperpanjang mandat Misi PBB untuk Referendum di Sahara Barat (Minurso) pada 30 April nanti.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, laporan itu menyerukan Dewan Keamanan untuk memperbaharui mandat Minurso ini untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan 30 April 2018.

Isi dari laporan tersebut tidak memenuhi harapan Polisario karena tidak memuat rekomendasi kepada Dewan Keamanan untuk memperluas mandat Minurso memantau HAM di Sahara Barat dan kamp Tindouf.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Polisario, dibantu Aljazair dan Afrika Selatan, melobi berbagai pihak agar bisa meyakinkan Dewan Keamanan untuk memperluas mandat Minurso di bidang pemantauan HAM ini.

Laporan yang ditulis Guterres itu lebih fokus pada kebutuhan menghidupkan kembali proses politik yang dimulai sejak 2007 dan menemui jalan buntu, yang berujung pada ketegangan di Guerguerat.

Sekjen PBB menekankan bahwa tidak ada pihak yang bersedia melanjutkan negosiasi langsung tanpa prasyarat untuk mencapai solusi politik bisa diterima kedua pihak sejalan dengan Resolusi 1754 (2007). Masing-masing pihak menegaskan bahwa proposal yang mereka tawarkan adalah satu-satunya dasar untuk negosiasi.

Mengingat ketidakmampuan Utusan Pribadi Sekjen PBB untuk Sahara Barat, Christopher Ross, menjembatani pihak-pihak yang bertikai, Sekjen PBB mengatakan bahwa dirinya bermaksud meluncurkan kembali perundingan dengan dinamika baru dan semangat baru.

Hal yang paling menonjol dari laporan Guterres adalah ketiadaan istilah penentuan nasib sendiri dalam rekomendasi tersebut. Sebaliknya, Sekjen PBB meminta para pihak untuk bekerja mencapai politik yang dapat diterima bersama.

Di sisi lain, Sekjen PBB juga menyatakan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan ketegangan di wilayah Guerguerat di zona penyangga antara Maroko dan Mauritania.

Dia memuji Maroko yang menarik pasukan keamanan mereka dari daerah, dan di saat bersamaan mengecam kehadiran Polisario di kawasan itu. Dia mendesak Polisario meninggalkan kawasan itu tanpa syarat. SMC

Foto Lainnya