SEBANYAK 22 perjanjian kerjasama antara Maroko dan Ethiopia ditandatangani di Istana Kepresidenan Ethipia di Antananarivo, hari Senin (21/11). Upacara penandatanganan dipimpin langsung oleh Raja Muhammad VI dan Presiden Rajaonarimampianina.

Sejalan dengan visi Kerajaan Maroko membina kemitraan Selatan-Selatan, perjanjian ini melibatkan berbagai sektor dan berusaha untuk memperkuat hubungan antara asosiasi pengusaha kedua negara.

Perjanjian ini fokus pada upaya meningkatkan dan melestarikan Terusan Pangalanes, selain bidang pertanian, perbankan, pelayanan sipil, pemuda dan olahraga, pajak, energi terbarukan, pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Marshica Med Ltd, Said Zarrou, yang menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Malagasi pada proyek peningkatan dan pelestarian Terusan Pangalanes, menggarisbawahi bahwa Maroko, berkat kepemimpinan Raja Muhammad VI, memiliki kemampuan di bidang pengembangan proyek teritorial berskala besar yang ramah lingkungan.

Terusan Pangalanes adalah waterway sepanjang 700 km yang ada di Ethiopia. Ini berarti, panjang Terusan Pangalanes setara dengan empat kali Terusan Suez dan delapan kali Terusan Panama.

Proyek ini berkaitan dengan aspek ekologi, pertanian, industri, pertambangan, pelabuhan, perkotaan, budaya dan wisata.

Upacara penandatanganan ke-22 perjanjian dihadiri delegasi resmi yang menyertai Raja Muhammad selama kunjungan ini, termasuk Penasihat Raja, Fouad Ali El Himma dan Yassir Zenagui, serta Perdana Menteri Madagaskar, Ketua Senat dan Ketua Majelis Nasional Madagaskar, anggota kabinet dan pelaku ekonomi. SMC