Politik

Raja Maroko Tolak Telepon Presiden Nigeria

KOMENTAR
post image
RAJA Maroko, Raja Mohammed VI menolah permintaan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan untuk melakukan percakapan melalui sambungan telepon pekan lalu.

Penolakan itu dilakukan oleh Raja Mohammed VI karena menilai permintaan tersebut dibuat di waktu yang tepat, mengingat beberapa pekan lagi Nigeria akan menggelar pemilihan umum yang penting.

Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri Maroko, Raja Mohammed VI menolak permintaan itu karena menilai percakapan itu bukan hanya tindakan diplomatik, tapi juga upaya untuk mencari dukungan pemilu.

Dalam pernyataan yang sama dijelaskan bahwa selain menolak permintaan percakapan telepon, Raja Mohammed VI juga menolak pengiriman utusan Nigeria untuk Maroko karena menilai, Presiden Jonathan berusaha mengambil keuntungan dari pengaruh Maroko demi mengamankan suara pemilih Muslim di Nigeria dalam pemilu mendatang.

Seperti dimuat Premium Time Sng, diperkirakan, Jonathan tengah khawatir karena popularitas rivalnya dalam pemilu mendatang, Muhammadu Buhari semakin meningkat. Jonathan pun kemudian mengeksplorasi jalan lain untuk mendulang dukungan, terutama untuk mengamankan suara dari wilayah Nigeria Utara di mana sebagian besar penduduknya merupakan Muslim. Rivalnya sendiri berasal dari Nigeria bagian Utara.  

Langkah Jonathan untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan Raja Maroko dipandang sebagai langkah yang strategis untuk menciptakan citra positif di kalangan pemilih Muslim Nigeria.

Hubungan bilateral antara Nigeria dan Maroko sendiri terjalin baik selama beberapa tahun terakhir. Hal itu terutama karena keputusan Nigeria untuk mendukung kemerdekaan di wialayah Sahara Barat Maroko.

Namun demikian, Nigeria juga mengakui Republik Demokratik Arab Sahrawi yang dideklarasikan oleh kelompok separatis Front Polisario. Kelompok yang didukung oleh Aljazair itu diketahui telah memimpin pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Maroko selama beberapa dekade.

Bukan hanya itu, Nigeria juga telah melobi PBB untuk mendirikan kelompok pemantau HAM untuk menyelidiki pelanggaran hak oleh pasukan Maroko di Sahara Barat. [SMCl]

Foto Lainnya

Dibantu Dinas Intelijen Maroko, Pekerja Kemanusiaan Jerman Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya

Parlemen Dorong Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Dengan Maroko

Berikutnya

Artikel