Memasuki akhir 2009, persoalan lingkungan hidup global kembali jadi bahan pembicaraan di tingkat internasional. Di Maroko, Raja Mohammed VI pun memimpin langsung rapat Kabinet Kerajaan Maroko (Kamis, 24/9) untuk membahas masalah pelestarian lingkungan hidup.
Dalam rapat kerja yang dihadiri Perdana Menteri, anggota Kabinet dan Penasihat Kerajaan, Raja Mohammed VI menggarisbawahi bahwa melindungi kelestarian lingkungan hidup adalah tanggung jawab seluruh bangsa, dan merupakan penentu masa depan. Ia juga meminta agar pemerintah Maroko segera menyusun draf kesepakatan nasional tentang kelestarian lingkungan hidup seperti telah disampaikannya dalam pidato di Hari Penobatan 2009.
Maroko, sebutnya ketika itu, membutuhkan kesepakatan nasional tentang pelestarian lingkungan hidup yang komprehensif, yang bertujuan untuk melindungi cadangan sumber daya alam sebagai bagian dari kebijakan pembangunan yang berkesinambungan. Lingkungan hidup, kata Raja Mohammed VI lagi, harus dipandang sebagai warisan nasional, dan melindunginya merupakan tugas semua orang, generasi kini dan yang akan datang.
Hal lain yang diserukan Raja Mohammed VI adalah implementasi kebijakan ekonomi terbarukan yang dapat membantu Maroko dalam mendiversifikasi sumber daya energi dan di saat bersamaan memberikan sumbangan untuk melindungi lingkungan. Demikian juga dengan pembangunan industri dan turisme yang harus mengikuti framework pembangunan yang berkelanjutan. Program pembangunan yang telah dan sedang dilakukan pun harus menggunakan spesifikasi yang jelas yang mencerminkan keinginan Maroko untuk mengadopsi kebijakan yang progresif dalam melindungi lingkungan hidup, demikian Raja Mohammed VI.
